Tribune Jakarta / JEPRIMA
anggota keluarga, kerabat dan seniman lain untuk mengunjungi bagian utama dari aktor, Christoporus Soebiantoro atau lebih dikenal dengan nama save Kris Bian Toro berada di pemakaman rumah di kediamannya, Kompleks Bukit Permai, Cibubur, Jakarta Timur, Selasa (2013/08/13) dimakamkan. Kris Bian Toro terakhirnya pada Selasa (13/08/2013) bernapas pada usia 75 tahun, meninggal karena penyakit ginjal yang diidapnya selama 39 tahun terakhir. (Tribun Jakarta / Jeprima) kuat wartawan laporan Willem Jonata Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - Kris Bian Toro adalah tubuh yang dikremasi besok meninggal, Kamis, 15 Agustus 2013 di Oasis Lestari Krematorium di Tangerang, Banten. Abunya yang kemudian mengambang di Cilincing atau pantai Dadap. "Besok pagi, itu di 7,00 rilis massal untuk keberangkatan ke tempat kremasi lambat. Tinggalkan sembilan. Sudah Jam 11 poin (krematorium)," kata Mary Nguyen Kim Dung, istrinya Kris, Rabu ( 2013/08/14), di rumah duka, Bukit Permai Kompleks Cibubur, Jakarta Timur. Maria mengatakan bahwa suaminya sendiri, yang akan menempatkan jenazahnya dikremasi dan abunya melayang. Pria kelahiran Kedu, 17 Maret 1938 tetap ini melayang keluar ke laut. "Mereka ingin kembali ke alam," katanya. Tapi ternyata ada benjolan di kepalanya. Dia tidak tahu apakah bagian dari abu suaminya diambil dan kemudian di rumah di apartemen atau tidak. Oleh karena itu, tampaknya terus abu suaminya di rumah. "Saya tidak tahu abu harus diselamatkan atau tidak. Konteks, saya akan menempatkan abunya di sebuah kota kecil dibawa pulang dari abu. Apakah seolah-olah aku bisa. Ditaburkan Tetapi sisa ke laut "katanya.
TRIBUNNEWS.COM, Jakarta - Kris Bian Toro adalah tubuh yang dikremasi besok meninggal, Kamis, 15 Agustus 2013 di Oasis Lestari Krematorium di Tangerang, Banten. Abunya yang kemudian mengambang di Cilincing atau pantai Dadap. "Besok pagi, itu di 7,00 rilis massal untuk keberangkatan ke tempat kremasi lambat. Tinggalkan sembilan. Sudah Jam 11 poin (krematorium)," kata Mary Nguyen Kim Dung, istrinya Kris, Rabu ( 2013/08/14), di rumah duka, Bukit Permai Kompleks Cibubur, Jakarta Timur. Maria mengatakan bahwa suaminya sendiri, yang akan menempatkan jenazahnya dikremasi dan abunya melayang. Pria kelahiran Kedu, 17 Maret 1938 tetap ini melayang keluar ke laut. "Mereka ingin kembali ke alam," katanya. Tapi ternyata ada benjolan di kepalanya. Dia tidak tahu apakah bagian dari abu suaminya diambil dan kemudian di rumah di apartemen atau tidak. Oleh karena itu, tampaknya terus abu suaminya di rumah. "Saya tidak tahu abu harus diselamatkan atau tidak. Konteks, saya akan menempatkan abunya di sebuah kota kecil dibawa pulang dari abu. Apakah seolah-olah aku bisa. Ditaburkan Tetapi sisa ke laut "katanya.
0 comments:
Post a Comment